top of page

Mengingat Kembali Kejayaan Indonesian Week 2018

Penulis: Nadhira Asiyah Arrin | Foto: Tim Dokumentasi Indonesian Week 2018


Tak terasa sudah sebulan Indonesian Week 2018 berlalu, tetapi semangat “Glory of Indonesia” pun masih sangat terasa hangat di hati. Berisikan puluhan panitia dan peserta dari komunitas APU INA serta mahasiswa internasional, Indonesian Week telah sukses memeriahkan kegiatan tahunan ini, mengisi semarak pekan budaya terakhir pada semester kemarin.



Seperti yang kita ingat, gelaran yang dilaksanakan pada 9 hingga 13 Juli 2018 ini dibuka dengan Parade Hari Senin yang diselenggarakan secara meriah di tengah fountain kampus APU. Menampilkan beragam tarian asli Indonesia, seperti Soya-Soya, Bali Kreasi, Rancak Bana, dan tak lupa Mass Dance yang merupakan tari kreasi ber-genre kontemporer, acara ini sukses menarik sejumlah penonton yang turut bersuka ria. Tak hanya itu, di hari yang sama, telah digelar pula sebuah Contemporary Museum of Art atau “Comma”, yang menyajikan pameran kerajinan autentik asal Indonesia seperti topeng, kebaya, hingga wayang. Menariknya, pada acara ini pengunjung dapat mencoba sendiri proses pencapan batik dengan cap batik yang tersedia di penghujung ruangan.



Pada Hari Selasa, Indonesian Week 2018 turut diisi oleh rangkaian acara bernama “Karet” atau Kayoubi no Kabaret yang dimulai pada pukul 7.30 malam. Acara ini merupakan perpaduan pertujunjukan komedi tentang kehidupan anak SMA yang diisi dengan beragam penampilan, serta diakhiri dengan acara live music. Uniknya, para 250 pengunjung pertama diberikan kesempatan untuk mendapatkan makanan dan minuman gratis khas Indonesia, seperti klepon dan teh botol.



Selanjutnya, di Hari Kamis, para panitia menyulap student hall menjadi ruangan yang penuh dengan permainan mistis menyerupai rumah hantu, yang mana dinamakan “The Rooms”. Acara ini merupakan salah satu gelaran terfavorit bagi mahasiswa-mahasiswa APU, mengingat jumlah pengunjung yang terus berdatangan sejak period 3 hingga 5.



Di Hari Jumat, kehadiran Grand Show sebagai penutup Multicultural Week memang selalu menjadi hari yang ditunggu-tunggu. Tahun ini, drama yang berjudul “Nusantara” menceritakan tentang kisah antara dua kerajaan, yang diisi dengan penampilan heroik sang Patih dan Putri Dipa, serta ketamakan Raja Lingga untuk mendapatkan “The Mystical Stone”. Disamping itu, penampilan dua karakter Toki dan Doki yang lucu kerap mengundang tawa para penonton. Menariknya, meski gerbang masuk baru dibuka pada pukul 5.30 sore, antrian sudah mulai dibanjiri oleh pengunjuk sejak dua jam sebelumnya.


Tak lupa, kehadiran sudut Ethnic Food dan InaCorner yang hadir pada cafeteria selama Indonesian Week 2018 berlangsung, turut mengundang antusiasme pengunjung terlihat dari antrian yang tak pernah sepi.

Tentunya, kesuksesan acara ini tak lepas dari partisipasi dan dukungan seluruh pihak yang terkait dimulai dari panitia, peserta, penonton, termasuk pihak sponsor yang telah memberikan sumbangsih berharga demi keberhasilan Indonesian Week 2018. Semoga keberlangsungan Indonesian week tahun ini dapat bermanfaat dan memberikan kesan positif, serta dapat terus-menerus menjadi media penyambung kreatifitas mahasiswa Indonesia hingga kedepannya.



11 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page